Rani Terjebak Situasi Chapter 3

A+ A-

Cerita Sex Bersambung Rani Terjebak Situasi

Kisah Rani Terjebak Situasi Chapter 3

TONGKAT PAK SATPAM

? NOVELBASAH ? Kemudian terdengar seperti pintu kamar mandi akan di buka, Lilo kemudian menurunkan Rok ku, setelah dilap cairan mani ku dengan celana dalam ku, dan memasukkan celana dalam ku ke sakunya. Aku terlihat gusar, namun Lilo berkata dari luar tidak bisa melihat masuk menembus kaca Nako, kemudian ia berjalan pergi. Aku kemudian, menuju kamar mandi saat mas Pandu keluar, sambil berkata nahan pipis dari tadi, langsung jongkok pura2 pipis tetapi membersihkan kemaluan ku dengan menyiram air. Mas Pandu ternyata tidak pergi, tetapi memperhatikan ku dan bertanya di mana celana dalam ku, karena tidak ku pakai, ku katakan didalam tas.

“kelamaan nunggu Mas, aku hampir pipis di luar” kata ku.

Saat aku selesai mencuci kemaluan ku, mas pandu masuk lagi kedalam kamar mandi menutup pintunya, aku tahu ia minta jatah karena seminggu ini sibuk mengurusi pernikahan, ia tidak sempat ku beri. Kembali aku nungging setelah tadi adiknya, kini kakaknya, cuman kali ini dengan kemaluan kakaknya, menerobos masuk kedalam kemaluan ku. Hanya sebentar, mas pandu telah menumpahkan maninya didalam rahim ku, aku kembali berjongkok mencuci kemaluan ku.

Karena habis Orgasme, dengan tangan lilo, kemudian di sodok pandu, aku hanya merasa nanggung, seharusnya mas pandu menyodok ku lebih lama supaya aku pun Orgasme lagi, namun Toh aku juga sudah dapat tadi dari Lilo meski dengan jarinya, tidak mengapa pikir ku.

Karena aku sudah ijin menikah sehingga dapat Libur, begitu juga Mas Pandu namun oa masih beberapa kali kembali ke kantornya, Ia kemudian berkata, akan ke kantor sebentar kemudian mengecek gedung pernikahan, untuk besok malam. Mas pandu kemudian keluar dari kamarnya, yang nantinya menjadi kamar kami, Sambil bertanya pada Lilo, sepeda motor siapa yang dipakainya, Lilo menjawab punya teman.

Mas pandu meminta ku menunggu dirumah bersama Lilo, tanpa mengindahkan alasan ku, ia berkata, rumah kosong sebentar lagi Lilo pergi. Lilo bajingan dan licik ini pun mengiyakan. Mas Pandu kemudian berjalan menuju pagar, membuka pintu pagar, saat mas pandu tunduk menarik kaitan pagar, aku yang sedang berdiri di depan pintu, ditarik masuk sama Lilo. Kembali, dengan liciknya membekap mulut ku dan berkata, bahwa dari luar pun sama seperti tadi didapur tidak bisa melihat kita, jangan teriak dan disuruh tetap berbicara kepada kakaknya.

Kembali aku gemetaran, jantung berdegup kencang, saat calon suami ku, masih di garasi setelah membuka pagar. Kini Lilo mendudukkan ku di Sofa dan membuka kaki ku lebar2, terpampang kemaluan ku karena tidak mengenakan celana dalam (didalam saku celanannya) dengan hanya menyibakkan rok ku, bahkan Lilo makin nekad karena penis panjangnya hanya keluar dari resleting celana dan sudah menggesek dinding kemaluan ku.

“mati aku.. anjing kau lilo… kalau sampe ketahuan mas pandu” kata ku sama lilo, namun dijawab; “ga bakalan ntar lagi dia naik mobil, saat mas didalam mobil, baru ku sodok kau manis !” kata Lilo. Benar saja saat bunyi pintu mobil di tutup tanda mas pandu sudah masuk mobil didalam garasi. Penis Lilo pun membelah masuk ke dalam garasi kemaluan ku.

“Lo jangan lupa tutup pagarnya” kata mas Pandu pada Lilo, aku kemudian di minta Lilo teriak agar basa basi supaya mas pandu hati2 di jalan, setelah Lilo membalas ucapan Mas Pandu. Begitu mobil keluar, Lilo menggenjot ku, namun berhenti dan mencabut penisnya dari kemaluan ku, karena mobil mas pandu juga berhenti, ia kemudian memasukkan burungnya dan dengan cepat menuju pagar. Ku dengar mas pandu meminta Lilo untuk mengantar ku pulang, dalam hati; “aduh mas pandu… kok percaya sama adik mu yang bajingan ini”.

aku kemudian keluar berdiri didepan teras rumahnya mas pandu kemudian berkata, bahwa ia sudah meminta adiknya mengantar ku pulang saat ibunya nanti pulang dari belanja pasar. Aku baru tahu kemudian bahwa jarak Kost Lilo dengan Kost ku cukup dekat, sehingga alasan Lilo sangat masuk akal terhadap Mas Pandu.

Mas pandu masuk ke mobil kemudian pergi. Lilo kemudian mengunci pagar rumahnya dan menarik ku masuk.
“sekarang tidak ada yang mengganggu kita” kata Lilo, menurunkan celananya diatas pangkal pahanya, seperti dihipnotis, aku mengikuti saja ketika di balikan tubuh ku menungging menghadap kaca gelap, melihat ke teras dan pagar rumahnya. Dan ku rasakan burungnya sudah menggesek-gesek bibir kemaluan ku kembali. Begitu terasa berbeda dengan punya mas pandu yang kecil, karena punya Lilo lebih besar dan panjang sehingga terasa mantap, penuh dan mengisi semua rongga kemaluan ku. Aku akhirnya Orgasme hanya dalam waktu singkat digenjot Lilo, kemudian Orgasme lagi kembali juga dalam waktu singkat, setelah itu Lilo menunggu Orgasme ku, dan menggenjot ku kembali.

Sampai akhirnya Lilo pun Orgasme dan memuntahkan maninya didalam kemaluan ku, bersama dengan Orgasme ke empat kalinya ku raih dari Lilo di pagi itu. Meski di genjot dua lelaki kakak beradik, Pandu dan Lilo, namun keempat Orgasme ku dari Lilo yang adalah adi ipar ku.

Lilo bahkan mencium ku, anehnya ku balas juga ciumannya dengan mesra dan duduk dalam pangkuannya sambil berciuman, menonton Tv. Lilo kemudian bercerita ke tiga temannya yang ikut memperkosa ku, mengulangi lagi beberapa minggu kemudian dan ketahuan setelah korbannya mengingat nomor Mikrolet, dan melapor ke polisi. Mereka kini di penjara dengan rata2 hukuman 10 sampai 15 Tahun.

Sesekali kami berciuman lagi, aku telah lupa, dan dibutakan kenikmatan karena laki2 ini ikut memperkosa ku beberapa bulan lalu.

Bersambung : Rani Terjebak Situasi Chapter 4

Comment