Perampokan di Tengah Malam Chapter 2

A+ A-

Cerita Sex Bersambung Perampokan di Tengah Malam

Kisah Perampokan di Tengah Malam Chapter 2

? NOVELBASAH ? Jam menunjukan pukul 01.00 WIB tengah malam, rampok yg sudah selesai dengan barang jarahan kembali ke kamar dimana ia mengunci Riksa dan Isna dan mulai melancarkan aksinya.

“karna gue udah beres sama barang2, sekarang tinggal beresin kalian”

Mendengar rampok mengeluarkan pernyataan tersebut, Riska dan Isna langsung ketakutan.

Riska “pliss.. jangan sakiti kami, kami gak akan macam2, kami janji..”

Riska dan Isna yg takut memohon2 kepada rampok tersebut agar tidak disakiti dan berjanji akan tutup mulut. Melihat kesempatan ini rampok yg sudah konak melihat kedua perempuan cantik itu tidak akan membiarkan kesempatan ini lewat begitu aja.

“oke.. kalau kalian mau selamat, kalian tau kan apa yg harus dilakukan ?? ehemm..”
“jangan lama2 karna kalo kesabaranku udah abis, ya trima akibatnya.. !!”

Mereka yg kaget sekaligus masih dalam keadaan takut pasrah dan tidak punya pilihan apa2, setalah mereka saling menatap satu sama lain Riska pun memberanikan diri untuk maju untuk digarap terlebih dahulu, meskipun mereka sudah sama2 tidak perawan lagi (ya.. taulah pergaulan jaman sekarang) tapi mereka masih terlihat singset dengan body mama2 muda.

Rampok yg udah gak tahan dari tadi, langsung menggerayangi setiap lekuk tubuh Riska dari dan mencumbunya di depan hadapan Isna, ia mulai mencopoti satu persatu pakaian Riska dan meremas2 buah dada2nya yg menggelantung seperti pepaya siap panen, mencium dan mengulum bibir perempuan tersebut dengan paksa, Riksa yg kewalahan oleh rangsangan rampok bejat tersebut hanya bisa menahan suara desahannya.

Riska ” aah.. hmmpp.. sssh a-aah, hmmmpps.. g-geli.. hmmmpss aawh..”

Merasakan Riska yg sudah mendesah2, tangan rampok itu langsung masuk kedalam celana dalam perempuan tersebut, tanpa disangka2 vagina Riska sudah basah oleh lendir2 kewanitaan yg hangat, tanpa pikir panjang ia memainkan klitoris dan memasukan jarinya satu persatu dengan cepat.. “Cpek~ Cpek~ Cpek~” suara selangkangan Riska yg sudah banjir terus dikocok dengan cepat, rampok itu mulai menambah satu persatu jarinya kedalam vagina Riska.

“gila nih cewek, enak banget memeknya.. kayanya udah siap nih, hehe”

Riska “iiaaaahhh.. mmmmp.. iiiiiaaah.. hmmmpss”

Sembari terus mengocok vagina Riska rampok tersebut sengaja mengeluarkan dan mengacungkan penisnya di depan Riska, dengan ukuran yg besar dan panjang serta berurat penis rampok tersebut terlihat seperti roket yg sudah siap lepas landas.

“gimana ? hehe, kamu mau terus dikocok pake tangan apa yg di depanmu ??”

Riska yg sudah sange berat hanya bisa sedikit menunduk dan mulai tidak bisa mengontrol tubuh dan pikirannya. Riska masih ragu melihat ukuran penis yg sebesar itu apa akan cukup di vaginanya, namun.

Riska “a-aanu.. aaahh.. aaaah.. iiiaah, m-mmau yg itu..”

“yg itu apa ?? yg jelas dong..”

Riska “p-ppake k-kontol.. aaaawhh.. aaaawwwwh.. k-kontol, Riska mau kontol yg gede itu..”

Tanpa berlama2 lansung ditancapkannya penis monster tersebut di liang vagina Riska yg sudah merekah basah oleh lendir2 hangat.. ” SLEEP~ SLEEP~ SLEEP~ ” perampok terus mengocok dan memaksa penisnya masuk ke vagina perempuan tersebut.

Riska “hhaa-aaah.. aah, haa-ah.. aaauuwwwh.. !! pelan !! pelaan !! sakit.. ahaaauwwh..”

Tanpa menghiraukan Riska yg sedang tak kuat menahan gempuran penis berukuran monster, rampok tersebut terus menusuk2an penisnya.. ukuran penis yg terlalu besar baru masuk setengah bagian ke liang vagina Riska dan terus menerus memaksa masuk.. Riska yg tak kuat meronta agar sedikit diberi keringanan. Dengan mengambil kuda2 siap.. rampok tersebut dengan kuat memasukan penisnya.. yg langsung ” SLLEEP ” masuk seluruhnya di vagina Riska.

Riska “aaaaahkh a-aaaaaawhhh…”

“yyyeees.. akhirnya masuk juga”

Tubunya melengkung dan suaranya melenguh tak tertahan. Melihat saudaranya terus disetubuhi dengan ganas.. Isna yg terdiam dipojok menelan ludah dan merasakan getaran di vaginanya, ia berfikir apa jadinya jika ia yg sedang dalam posisi saudaranya. Sambil terus menggenjot Riska rampok tersebut memukul2 pantat perempuan tersebut, kini gak usah bersusah payah untuk goyang Riska udah goyang dengan sendirinya.

Riska “enaak.. enaaak.. hmm yah.. hmm yah..”

“hmm.. dasar lonte, doyan kontol.. haha”
“rasain nih semburan pejuu gue..”

Riska “jangan didalem !! jangan didalem !! hiyaaaaaah.. !!”

Rampok tersebut menancapkan penisnya keras2 dan secara bersamaan ” CRROOT~ CROOT~” ia menyemburkan spermanya di rahim saat Riska sedang orgasme. Riska yg lemes langsung ambruk di hadapan Isna.

Riska “hhmmmpssh.. a-aarkh.. ah ah ah mweeh.. mweeh.. panas.. panas.. a-aku.. mweeh..”

Dengan ekspesi lidah terjulur nafasnya tersenggal2, dengan keadaan pikirannya yg rusak dan vagina yg mengeluarkan sperma.. seakan sudah tidak bisa mengenali Isna yg berada tepat di depannya. Rampok yg puas hanya bisa meringis dan mulai tersenyum jahat dengan melihat ke arah Isna.

Bersambung : Perampokan di Tengah Malam Chapter 3

Comment