Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri Chapter 8

A+ A-

Cerita Sex Bersambung Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri

Kisah Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri Chapter 8

? NOVELBASAH ? Lama aku dibawa pergi meringkuk di atas mobil.
Sesekali aku tertidur
Mata ku masih tertutup lakban, sedang tangan ku masih terborgol
Panca indera ku mengisyarat kan bahwa hari sudah mulai pagi

Beberapa kali tubuhku diterpa hangat sinar matahari, namun tak dapat menggantikan rasa dingin yang menusuk.
Sesekali terdengar suara para tentara, Polisi militer yang ada di bak mobil bersamaku
Mereka mengobrol tentang apa saja
Aku tak lagi bertanya apa apa
Hanya diam saja

Hingga akhirnya kurasakan mobil melambat dan berhenti.
Terdengar suara laki laki yang nampaknya memeriksa isi bak.

“ada berapa orang?”
“delapan prajurit, dan satu tawanan”

Delapan prajurit? Gumam ku dalam hati
Mungkin ini truk tentara sehingga dapat menampung banyak penumpang di bak.
Dan sepertinya aku melewati pos penjagaan.
Entahlah
Aku tak dapat melihat.
Lalu mobil itu berjalan lagi, namun sepertinya tak jauh lalu kemudian berhenti.
Terdengar suara langkah kaki para tentara turun dari bak mobil.
Lalu kemudian kurasakan dua orang pria meraih ketiak ku, dan mengangkat nya..

“ayo bangun..” ucap nya

Aku tak ada pilihan selain mengikuti.
Lalu seseorang dibawah mobil memeluk tubuhku dengan maksud menurunkan aku dari atas bak mobil.
Ya aku tahu..
Mungkin dia ingin menolong tapi kurasakan dia juga mengambil kesempatan dari tubuh telanjang ku..
Lalu pria itu menurunkan aku
Kurasakan kaki ku berpijak pada lantai semen.
Kurasakan seorang mengarahkan bahu ku menghadap sesuatu, lalu aku di dorong dan diperintahkan untuk berjalan…
Aku mengikuti perintahnya …
Ku dengar samar samar, ada banyak pria yang berbisik bisik …
Dan sesekali tertawa…
Mungkin mereka sedang menatap tubuh ku..

Telanjang..
Mata tertutup..
Tangan terborgol ke belakang …
Dan disuruh berjalan ditempat yang aku tak tahu dimana ..
Kurasakan hangat matahari menerpa tubuh telanjang ku…

“Aku dimana? “
“di lapangan??” batin ku berujar ..

Kurasakan vagina ku berkedut …
Rasa malu ku mulai berontak ..
Sepertinya aku dipermalukan di muka umum …
Suara para pria yang berbisik-bisik pelan itu seperti menampar wajah ku…
Suara mereka seperti menjilati sekujur tubuh telanjang ku …

Aku malu …
Atau lebih tepat nya..
……….Aku dipermalukan……….

=====
Tubuh ku terus saja di dorong agar berjalan …
Rasa malu ku tak tertahan lagi
Ingin rasanya menutupi tubuh ini dengan tangan ku, tapi tidak bisa
Tangan ku terborgol ke belakang…
Aku hanya bisa berjalan sambil menunduk-nunduk agar payudara ku tak ter ekspose jelas ….
Suara para pria itu semakin jelas berbisik, seolah menggerogoti jiwaku agar semakin malu …
Tak terasa air mataku menetes lagi …
Aku tak bisa tabah ..
Aku tak bisa tegar ..
Tapi aku juga tak bisa menangis …
Hidup ini terlalu pahit untuk dinikmati
Tapi juga terlalu manis untuk diinggalkan

Sampai akhirnya terdengar suara pintu besi terbuka …
Sepertinya sebuah ruangan besar…
“CIEEETTTTT…”
suara pintu besi itu berdenyit, bergesek sesama besi

Aku terus saja didorong untuk berjalan …
Memasuki ruangan itu…
Lalu kemudian, suara para laki laki semakin jelas terdengar ..
Awalnya hanya suara kecil pelan ..
Lama kelamaan suara para pria itu berubah menjadi gaduh …

Banyak !

Entah sebanyak apa mereka..
Aku tak tahu..

Banyak!

Sangat banyak!

Aku di soraki …
Suara laki laki yang sepertinya mendapat tontonan gratis dari tubuh telanjangku …
Suara siulan terdengar di sisi kiri dan kanan ku..
Sepertinya di atas juga ada…
Suara besi yang dipukul pukul karena gembira …
Suasana menjadi sangat gaduh ….

Aku tahu aku di soraki..
Aku malu..
Kucoba membalikkan badanku dan berlari …
Tapi para pria yang sedari tadi mendorong ku dari belakang menahan ku, dan memaksaku untuk terus berjalan…

Yap benar!
Aku dipermalukan..

====

Tak ada yang menjilat atau menyentuh payudaraku …
Tapi sorakan itu membuat payudaraku geli …
Seolah suara gaduh itu melihat dan menikmati payudaraku

Begitu juga dengan vagina ku …
Tak ada yang menyentuh dan menikmati nya..
Tapi sorakan gaduh itu mengisyaratkan bahwa mereka menikmati tubuh ku ..
Vagina ku berkedut…

Aku hanya bisa menangis …
Menyadari bahwa aku diperkosa…
…tanpa disentuh …

===

Sepanjang lorong itu, terdengar suara riuh dan sorakan saat aku melintasi mereka
Di kiri dan kanan ku ..
Suara yang mempermalukan aku …
Suara-suara yang terdengar seperti para pria haus akan wanita..

“Dimana aku?” aku bertanya lagi dalam hatiku …
“mungkin kah aku ada disebuah pasar?”

Aku kemudian dituntun menaiki sebuah tangga dan terus saja …
Suara suara gaduh itu tak henti henti nya bersorak …

Lalu dua orang pria kemudian terasa memegangi tangan ku
Aku hanya tertunduk, tak tahan dengan suara gaduh yang memperkosa tubuhku …

Tubuhku dihadapkan pada sesuatu

Tiba tiba saja rambut ku dijambak agar kepalaku berdiri tegak..
Dan

“Sreet..”

Lakban yang menutup mataku dilepas …
Aku beradaptasi sebentar ..

Kulihat samar samar…

[HIDE]
JERUJI BESI …

Tubuhku di tendang masuk kedalam sel tahanan hingga aku tersungkur jatuh.
Lalu kemudian pintu sell ditutup dan digembok.

“mendekatlah” kata salah seorang pria yang mengantar ku
“mendekat!!.. sini !!”
“mau dilepas nggak tuh borgol nya?”

Aku menyadari bahwa dia mengisyaratkan bahwa dia akan melepaskan borgol ku.
Akupun mendekati nya, dan mengarahkan tangan ku yang terborgol …

Ku lihat, sell ku di apit oleh dua sel lain nya.
Di sisi kiri dan kanan sel ku…
Hanya berbatas jeruji besi, sehingga napi di sell kiri dan kanan ku bis amelihat ku dengan sangat jelas
Sedang bagian belakang, sebuah tembok berwarna putih.

Sel sebelah kiri, penuh dengan para pria yang berdesakan
Mereka menatapku penuh rasa iba
Ada juga yang malu malu menatap tubuh telanjang ku …
Sel sebelah kanan juga sama, penuh dengan pria yang berdesakan

Hanya sel ku sendiri saja yang kosong
Hanya diisi oleh diriku sendiri ..

Sesaat setelah melepaskan borgol ku..
Para penjaga itu pergi meninggalkan ku dalam keadaan telanjang
Tak diberi pakaian

Sedang para tahanan di kiri dan kanan ku terus saja memandangi ku
Sebagian ada yang memandang ku dengan tatapan iba dan heran.
Ada juga yang kulihat malu malu sambil sesekali melirik ku …

Dan..
Ada juga yang di pojokan .. jauh..
Membelakangiku …

Terlihat gerak tubuh nya..
Onani..

Aku tahu, dia menjadikan aku sebagai bahan onani…
Aku berlari mendekati dinding, dan duduk mendekap lutut ku agar berkurang rasa malu karena bertelanjang…

“nama kamu siapa?” tanya salah seorang narapidana

Beberapa tahanan mencoba berkomunikasi dan menanyaiku…
Aku tak menjawab …
Malu..
Malas..
Tak guna..
Tak penting …

Aku menyesali semuanya …
lalu kemudian seorang sipir penjara mendatangi sell ku
“nih makan..” katanya sambil melemparkan sebuah jagung rebus.

Dilempar..
Layaknya memberi makan ayam..

Jagung rebus itu jatuh dilantai..
Tak ku gubris …
Kubiarkan saja …

Lalu segelas air diselipkan disebuah lubang kecil yang nampaknya memang disediakan untuk memasukkan makanan. Lalu sipir itu pergi meninggalkan.
aku masih saja mendekap lutut ku ..
mencoba menutupi tubuh ku..

aku tak memperdulikan orang sekitar
sampai akhirnya kurasakan sebuah kain mengenai ku..
rupanya salah seorang narapidana melemparku sebuah baju kemeja berwarna orange, bertuliskan TAHANAN

“pakai lah.. “ katanya …

Aku hanya terheran sebentar, lalu kemudian bergegas mengenakan kemeja tahanan itu.
Baju itu menutup tubuh ku..
Tapi sayang..
Terlalu pendek …
Pinggul ku tak tertutup seutuh nya…
Kucoba menarik kemeja tahanan itu agak kebawah, berharap menutupi vaginaku..
Boro boro menutupi vagina…
Pusar ku saja hanya tertutup sedikit…

Aku geli ..
Aku merasa…
SEXY…
Ah aku gila…

Sempat sempat nya aku berfikir aku sexy dalam kondisi seperti ini..

Tubuh ku tertutup
Sedang bagian bawah ku ter ekspose bebas …
Pantat ku…
Terlihat..
Dan vagina ku masih berkedut dan malu untuk dinikmati ratusan pasang mata yang ada didalam penjara itu…

Aku hanya diam saja di sudut ruangan …
Menutup wajah ku diantara kedua lutut ku…

Membiarkan para narapidana itu melotot menikmati tontonan yang tak pernah mereka dapatkan..

Bersambung : Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri Chapter 9

Comment