Kisah Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri Chapter 7
? NOVELBASAH ? Sesaat setelah perpisahan kami, malam itu aku melacur lagi dengan tentara yang sedang off tugas.
Kulayani mereka satu persatu atau bahkan gangbang secara bersamaan.
Aku tak memikirkan apa apa selain anak dan suamiku sudah pergi menjauh ketempat yang aman.
Puluhan penis menyetubuhiku malam itu
Di semua lubang yang aku miliki
Sperma berceceran diseluruh tubuhku sampai kering dan lengket ..
Perut ku terasa mual
Karena banyak sperma yang tertelan
Anus dan vagina ku terasa perih karena terlalu banyak gesekan ..
Otot otot kaki ku lemas
Tubuhku juga lemas
Karena aku terlalu banyak orgasme …
Sampai pagi menjelang …
Aku pulang ke gubuk hanya untuk memastikan keberadaan anak dan suamiku
Makanan, minuman dan uang yang kubawa tak ada artinya..
Tak ada gunanya…
Meskipun sebenarnya aku tak perlu pulang ke gubuk..
Tak ada anak dan suamiku karena mereka sudah pergi meninggalkan aku untuk menyelamatkan diri
Aku merasa kesepian..
Tidak ada siapa siapa…
Aku hanya tidur saja seharian
Didalam gubuk reot yang panas nya menyengat saat matahari mulai tinggi …
Aku tak mandi ..
Malas …
Setelah cukup beristirahat dan makan
Aku kembali lagi ke gubuk eksekusi
Tempat aku melacur..
Dimana kejadian yang sama terulang lagi malam itu…
Aku ngentot lagi
Dengan puluhan laki laki yang tak ku kenal ..
Menghisap penis penis mereka
Membiarkan mereka menyetubuhi semua lubang ditubuhku
Membiarkan mereka menumpahkan sperma dimana saja mereka mau …
Aku menikmati semua permainan seksual itu..
Aku menikmati saat penis penis itu me-ngentot vaginaku..
Aku tenggelam dalam nikmat nya hubungan seksual yang membuat ku binal …
Ada desir hasrat yang mengatakan bahwa aku wanita nakal dan aku bahagia..
Aku bahagia, mendapati kenyataan bahwa hanya tersisa aku
Tidak ada suami dan anak ku..
Aku tak punya beban apa apa..
Yang ada hanya diriku dengan insting liar yang menjadi jadi…
AKU BAHAGIA!!
Bahagia, bahwa suamiku tahu aku melacur, dan dia mengizinkan aku melacur !
Wanita macam apa aku ini..
Perasaan itu terus bergolak dalam hati dan pikiranku..
Tapi aku acuhkan..
Aku menikmati diriku menjadi nakal..
Menjadi binal..
Menjadi bebas..
Lonte..
Pelacur..
Murahan..
AH..!
Sampai suatu ketika disaat malam mulai larut..
para pria itu bertelanjang sambil menunggu giliran
Sedang anus dan vagina ku digenjot dua batang penis yang berbeda
Aku merasakan nikmat yang tak tertahankan saat penis yang memompa vaginaku di genjot cepat …
Aku mendesah kenikmatan …
Disaat ujung orgasme ku
Aku dikejutkan olah dobrakan pintu gubuk..
BRUAAKKK!!!!
Aku terkejut
Seketika pria yang menyetubuhi vagina ku melepaskan penis nya dan menoleh..
Akupun terkejut dan langsung melepaskan penis yang menancap di pantat ku…
TIARAP KALIAN SEMUA !!! .. TIARAP !!.. CEPAT.. !!
Beberapa tentara berpakaian dan bersenjata lengkap masuk dan menodongkan senjata ke arah pria yang sedang menikmati tubuhku.
Sambil berteriak teriak, tentara berpakaian lengkap itu memerintahkan untuk kooperatif dan tidak melawan.
“JANGAN MELAWAN.. KAMI POLISI MILTER”
Ungkap tentara yang datang menggrebek itu..
Para tentara yang off tugas dan bertelanjang tak berbuat apa-apa, hanya menuruti perintah dan langsung tiarap. Rupanya kegiatan kami di grebek oleh polisi militer, sehingga para tentara yang menyetubuhiku pun tak berani melawan.
Aku gemetaran dan duduk dilantai …
Seorang polisi militer itu datang mendekatiku …
“oh, jadi ini bunga desa nya..?”
“jangan pak.. jangan sakiti saya” kataku sambil gemetaran..
Disaat polisi militer itu ingin meraih tangan ku
Aku berontak..
Menendang dan memukul kesana kemari…
BRUAK!
Aku didorong hingga terjatuh..
Polisi militer mendekatiku dan menampar wajah ku lalu meraih tangan ku, menaruh nya kebelakang dan memasangkan borgol sehingga aku kesulitan bergerak..
“ampun pak.. jangan sakiti saya.. “ aku memelas meminta belas kasih ..
Tapi polisi militer itu tak perduli …
Terdengar suara teriakan dan bentakan …
Aku melihat para tentara itu digiring keluar gubuk.
Lalu kemudian mataku di tutup dengan lakban warna hitam mengelilingi kepalaku sehingga aku tidak bisa melihat…
“pak ampun pak…”
“AYO IKUT..” katanya sambil meraih tanganku kasar sehingga aku terjatuh kelantai…
“AYOO CEPAT BANGUN…” rambut ku dijambak nya sehingga terasa sakit, dan memaksaku untuk berdiri..
“aduh pak sakiiit…”
Kurasakan rambut ku ditarik dan tubuhku digiring keluar gubuk
Aku terus saja menangis, memohon meminta belas kasihan tapi tak digubris..
Saat aku berpijak di tangga gubuk, kaki ku terpeleset sehingga aku jatuh ketanah..
Sakit!
Tubuhku terjerembab ke tanah basah didepan gubuk …
Wajah ku terbenam dalam tanah lembek itu..
Tubuhku..
Payudaraku …
Perih karena terkena ranting-ranting pohon dan kerikil yang ada di tanah basah itu..
Rambut ku terus saja di jambak dan ditarik sehingga memaksaku untuk berdiri dan mengikuti kemana aku dibawa..
Kaki kaki ku yang tak terbiasa menginjak tanah secara langsung merasakan perih tertusuk duri dan batuan tajam…
Aku tak melihat !
Aku bertelanjang tanpa sehelai pakaian pun!
Sedang mataku ditutup rapat oleh lakban hitam
Dan rambut ku terus dijambaki oleh laki laki kasar yang terus menyeretku sampai kurasakan perut ku menyentuh sesuatu, dan aku disuruh naik ke atas.
Rupa rupanya itu adalah bak mobil.
Baru kusadari saat seorang pria diatas bak mobil itu menarik tangan ku keatas, sedang pria yang dibawah mendorong pantat ku.
Kurasakan tangan nya mengambil kesempatan untuk membelai selangkangan ku.
Tubuhku diseret diatas bak mobil itu..
Kurasakan punggung ku lecet karena bergesekan dengan lantai bak mobil yang terbuat dari besi …
Aku terus saja menangis dan meminta belas kasih…
Terdengar suara teriakan dan cacian …
Mungkin polisi militer itu sedang meng-azab para tentara yang kedapatan sedang berpesta bersamaku …
Dingin angin malam menerpa tubuh telanjang ku …
Aku menangis
Air mataku mentes keluar diantara lakban yang menutup mataku …
Mobil dinyalakan
Beberapa suara lelaki terdengar menaiki bak mobil
Lalu kemudian mobil itu jalan…
“nama kamu siapa?”
Aku tak menggubris, karena aku tidak tahu pertanyaan itu ditujukan pada siapa..
“Hey !!”
Kurasakan wajahku ditendang alas sepatu bot sehingga aku terdesak ke belakang dan bersandar pada dinding mobil, sedang alas sepatu bot itu terus di wajahku …
Rupanya dia menginjak wajah ku sehingga kepalaku terjepit diantara dinding mobil dan kaki nya
“JAWAB!” bentaknya
“NAMA KAMU SIAPA”
“emil” jawab ku singkat
“emil apa?”
“Paula Emilia Agustin” jawab ku…
“bagus”
“Kooperatif lah, kau tak akan disakiti “ ujarnya
“dari mana kamu berasal?”
“Kota Teluk Ampanas”
“bukan nya itu negara tetangga?”
“iya” jawab ku
“tujuan kamu masuk negara ini untuk apa?” Tanya nya
“aku ingin mencari perlindungan” jawab ku…
Polisi militer itu tak lagi menanyaiku …
Udara dingin malam semakin menjadi karena mobil terus berjalan..
Kurasakan tubuh telanjang ku kedinginan..
“tolong… aku kedinginan.. “ ucap ku lirih …
Tapi permintaan ku tak dihiraukan …
Mobil itu terus saja berjalan..
Entah kemana …