Kisah Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri Chapter 6
? NOVELBASAH ? Setelah kesepakatanku dengan amos,
Aku membawa suami dan anak ku melintasi perbatasan secara ilegal.
Suami ku terheran heran mengapa aku bisa membawa mereka melintasi perbatasan.
Aku tak banyak bicara, hanya meminta kepadanya agar bersyukur karena telah selamat dari pembantaian di negara kami.
Esok nya terdengar kabar bahwa tentara pembebasan rakyat telah sampai di perbatasan Baltin.
Celah kecil tempat kami lewat, ditembok rapat oleh tentara perbatasan Ost.
Kabarnya tentara pembebasan rakyat menangkap dan membantai masyarakat sipil yang hendak mencari perlindungan dinegara Republik Ostheres tempat kami berlindung sekarang.
Aku bersyukur, keluarga kecil ku selamat dan sekarang tinggal disebuah gubuk di desa.
Tapi rupanya perjuangan ku belum berakhir.
Di hari-hari pertama suamiku merasa heran karena aku pergi bersama amos dan tim nya.
Aku beralasan bahwa ada administrasi yang harus ku selesaikan.
Aku tahu suamiku merasa khawatir dengan kepergian ku.
Tapi aku lebih khawatir lagi jika dia tahu apa yang ku lakukan.
Awalnya aku pikir menjadi lonte itu enak …
Tapi ternyata …
Tidak …
Hari pertama aku menjadi lonte bagi amos dan tim nya, aku merasakan puas, nikmat dan segala kenikmatan hubungan seksual yang kurasakan…
Aku kembali ke gubuk, membawa uang dan makanan yang cukup …
Suamiku terus heran darimana aku mendapat banyak makanan dan minuman…
Aku hanya menjawab bahwa tentara yang memberinya padaku ..
Hari kedua bagai mimpi buruk setelah tersiar kabar di seluruh tentara perbatasan Baltin,
Bahwa ada pelacur murahan yang bersedia disetubuhi dengan bayaran murah berupa makanan dan minuman…
Berbondong bondong tentara perbatasan mendatangiku,
Awalnya aku menolak..
Karena perjanjian ku hanya dengan amos dan tim nya..
Tapi amos tak perduli…
Aku diperkosa… lagi..
Meskipun tak ada bedanya dengan perlakuan amos dan tim nya..
Mereka menyetubuhiku..
Dan menumpahkan sperma mereka dimana saja mereka suka…
Entah berapa banyak jumlah mereka…
Aku mencoba menenangkan diriku sendiri bahwa semua akan baik baik saja..
Lama kelamaan, aku sadar, bahwa aku termakan ucapanku sendiri ..
Aku menjadi lonte..
tiga malam berturut turut, aku menjual diriku, dan kembali ketika pagi menjelang.
Dengan membawa makanan dan beberapa lembar uang..
Pada hari ketiga, suamiku tak lagi bertanya dari mana aku …
Dia hanya diam ..
Acuh..
Cuek…
Kuhempaskan tubuh ku ke alas tidur.. lalu kemudian terlelap…
Saat matahari mulai tinggi, aku terbangun.
Anak ku sibuk bermain diluar gubuk
Suamiku sudah menyiapkan makanan untuk kami nikmati…
Dia mendekatiku, lalu memeluk ku penuh kehangatan…
dan menatapku sambil tersenyum …
“mandi lah dulu …”
“kamu pasti capek…”
Kutatap wajahnya dengan penuh keheranan..
“maksudnya?” tanyaku …
Sejenak suamiku terdiam dan tak menjawab,
Dia mendekapku erat sambil berbisik..
“aku tahu apa yang kamu lakukan bersama para tentara itu”
“aku mengintip apa yang kalian lakukan di gubuk ujung desa”
Bagaikan petir di siang hari ..
Hampir copot rasanya jantung mendengar kalimat suamiku …
Ku tatap wajah nya…
Dan aku menangis sejadi jadi nya dipelukannya…
“maafkan aku pah.. “ kataku sambil terisak tangis..
Air mataku berderai membasahi pipi …
suamiku semakin erat memeluk tubuh ku dan berderai air mata…
kami berdua tenggelam dalam hujan tangis penyesalan..
berkali kali aku meminta maaf dengan suamiku..
tapi suamiku berkata lain, dia memaafkan ku dan menyesali atas semua yang terjadi ..
“papah yang harusnya minta maaf sama mamah.. karena membiarkan semua ini terjadi..”
“mama sudah mengorbankan semuanya untuk menyelamatkan kami…” ucap suamiku..
Kulihat wajah nya tak lagi tegar, berubah dengan raut wajah menangis sejadinya …
Kupeluk kepalanya di dekapan ku..
Air matanya membasahi payudaraku..
Ku elus kepalanya hingga tangis nya hampir tak terdengar lagi …
“pah… sekarang giliran mu untuk menyelamatkan kita semua dari keadaan ini…” ucapku perlahan …
“bagaimana caranya?”
Wajah sembab nya menunjukkan pasrah dan heran ..
Tak tahu apa yang harus dilakukan …
==============
Siang itu aku mandi membersihkan tubuhku di anak sungai yang mengalir …
Lalu makan makanan bersama suami dan anak ku …
Setelah itu kami bercanda bertiga layaknya keluarga yang tak bermasalah …
Sampai agak sore, anak ku kevin tertidur pulas di alas tidur seadanya karena lelah bermain…
Aku mendekati suamiku, dan berbaring di bahu nya..
Mencium pipi nya dan mengelus dada nya …
Dan dibalas nya dengan kecupan di kening …
“rencana kita harus dijalankan..” ucapku..
“aku tidak berani.. “
“jadi, kau mau biarkan aku terus terusan menjadi pelacur?” tanyaku
Suamiku hanya diam tak menjawab
Aku tahu kegundahan hatinya …
Kunaiki tubuh nya, menindih nya, lalu mencium bibir nya …
Kami berciuman..
Lalu kurasakan ada penis mengeras diantara selangkangan suamiku..
Penis suamiku..
Penis yang seharusnya ku layani dengan penuh kasih sayang …
Kuciumi tubuh suamiku sampai terus kebawah hingga akhir nya sampai ke penis nya …
Ku buka celana kolor nya…
Dan keluar lah penis suamiku ….
Tanpa basa basi langsung kucium, dan ku kecup …
Suamiku merasa ke gelian …
“sudah mah… mamah ngapain? “ tanya nya…
[HIDE]
Aku tak menjawab..
Hanya melirik nakal kepada suamiku, sambil terus ku jilati batang penis nya…
Aku tahu…
Ini pertama kalinya aku menjilat penis suamiku sendiri..
Enam tahun kami menikah, aku tak pernah melakukan blowjob…
Permainan sex kami hanya standar…
Peluk, cium, remas, raba, ngentot …
Tak pernah ada yang namanya variasi blowjob, jilmek, apalagi anal sex ..
Tidak ada!
Sampai akhirnya ku emut penis suamiku..
Ku masukkan kedalam mulutku …
Ku maju mundur kan kepala ku, agar suamiku mendapat sensasi nikmat penis nya di mulutku..
Kurasakan tubuh suamiku mengejang menahan geli pada penis nya…
Sesekali suamiku menjambak rambut ku..
Terkadang mendorong kepalaku agar aku berhenti …
Tapi aku tak perduli..
Tetap saja kupaksa memblowjob penis suamiku …
Sampai akhir nya suamiku mengejang …
Menjambak rambut ku…
Dan akhir nya…
Crot!
Cairan hangat suamiku bertubi tubi menyembur didalam mulut ku…
Aku pasrah…
Aku tak merasa keberatan..
Karena memang sperma inilah milik ku yang sesungguh nya…
Sperma suamiku..
Langsung saja ku telan…
Dan ku jilati sisanya yang masih menempel di penis …
Suamiku mengangkat tubuhnya hingga posisi nya duduk selonjor..
“mama ngapain sih..? “
“kok jorok banget..?” tanya suamiku ..
Meskipun diwajah suamiku terlihat merasa jijik, tapi aku bisa melihat raut wajah puas tersirat…
Aku hanya tersenyum penuh kenikmatan…
Ku julurkan lidah ke arah suamiku, tanda mengejek …
“ih mama jorok banget deh ih… “ kata suamiku …
“enak nggak?” tanyaku..
“enak bangeeeet… “ kata suamiku sambil tersenyum lebar…
Kudekatkan wajah ku..
Hendak kucium bibirnya..
Tapi suamiku mengelak..
Mungkin karena masih ada sisa sperma di bibirku ..
Tapi ku sosor saja bibir nya..
Dan kulumat habis ….
Tak kurasakan lagi suamiku berontak, berganti nikmat pagutan bibir yang lama tak kami rasakan..
Kurasakan tangan nya menggerayangi payudaraku yang masih terbungkus baju kaos tanpa bra …
Ya..
Tanpa bra…
Bra ku sudah hilang entah kemana sejak aku melacur …
Kusingkap baju kaos ku sehingga payudara ku menggantung jelas di hadapan suamiku
Tanpa disuruh suamiku langsung melahap payudaraku …
“ambil…”
“ambil lah..”
“tubuh ini milikmu..”
“engkaulah pemilik sah tubuh ini..” ucapku dalam hati ..
Kubuka baju kaos dan celana ku..
Aku telanjang..
Dan saat aku hendak menaiki penis suamiku..
Kulihat penis nya masih lemas karena sperma nya sudah dikeluarkan sebelumnya …
Langsung saja ku emut dan kuhisap untuk membangkitkan lagi penis suamiku..
Kudengar samar samar suamiku mendesah merasakan nikmat pada penis nya …
Sesaat setelah penis nya cukup keras, aku langsung mengangkangi nya dan mengarahkan penis itu ke vaginaku..
Jleb..
Masuk…
Aku ngentot sama suamiku lagi..
Setelah sekian lama..
Setelah sekian banyak penis laki laki lain yang menikmati nya …
Ku goyang turun naik sambil bibir ku berpagutan dengan bibir suamiku..
Lama kugoyang..
Sampai akhirnya kurasakan tangan suamiku mencengkeram pinggang ku…
Tangan nya seolah meminta ku untuk berhenti menggoyang…
Ya aku tahu..
Dia hampir orgasme..
Tapi di tahan nya …
Ku turunkan tempo ku..
Tak lagi ku goyang..
Hanya ku diamkan didalam vaginaku sambil berciuman dengan suamiku…
Ku peluk erat tubuh suamiku, dan kurasakan tangan nya membuka lebar kedua belah pantat ku …
Kurasakan semilir angin bertiup di anus ku yang terbuka lebar …
Aku geli ..
Merasa ada yang kurang …
Seharusnya ada satu penis lagi yang menggenjot anus ku …
Ah aku gila..
Kenapa aku bisa berfikiran seperti itu …
Kugoyang vagina ku maju mundur…
Ku gesek kan klitoris ku ke batang penis suamiku …
Pelan …
Perlahan …
Kulihat ekspresi wajah suamiku merasakan nikmat vaginaku di penis nya …
Aku juga menikmati..
Saat penis itu menyodok liang kenikmatan ku …
“goyang lagi… mmh..“ bisik suamiku sambil mendesah..”
Kugoyang turun naik lagi dengan tempo cepat…
Dan …
Croot.. croot..
Suamiku kembali mencengkeram pinggangku
Memintaku untuk berhenti menggoyang
Kurasakan penis nya berkedut mengeluarkan cairan hangat..
Sperma..
Didalam vaginaku..
Kami hanya berpelukan dan berpagutan, lalu kurasakan penis itu mengecil didalam vaginaku dan akhirnya keluar.
Vagina ku tak dapat lagi mencengkeram penis yang mengecil itu …
Saat penis itu terlepas..
Aku langsung menjilati penis suamiku..
Ku jilat..
Kuhisap..
Ku emut …
Sampai bersih…
Kurasakan suamiku kelojotan menahan geli mulut ku…
Wajah nya memancarkan rasa nikmat yang dia rasakan..
Tapi berbeda dengan ku…
Aku merasa kurang…
Aku belum orgasme..
Aku merasa persetubuhan ini terlalu singkat jika dibandingkan dengan petualanganku saat melacur …
Ku emut lagi penis nya..
Berharap bisa bangun dan keras lagi…
Aku ingin ngentot lagi …
Tapi suamiku meminta untuk “sudah” dan berhenti..
Agak sedikit kecewa karena aku belum orgasme. Tapi ya tidak apa-apa …
Saat hari mulai gelap, kulihat suamiku berkemas. Makanan dan minuman, serta beberapa barang yang tak berharga juga ikut dibungkus untuk dibawa.
“nanti malam saat penjagaan mulai berkurang, pergilah ke kota. Bawa anak kita. Mintalah pertolongan disana. Sesampainya di tempat aman. Carilah informasi kedutaan besar negara kita, dimana berada. Bawalah uang-uang ini semuanya. Aku tak memerlukannya. Aku akan lari dan menyusul mu ke kedubes setelah aku mengumpulkan cukup uang lagi dari hasil melacur”
Kami hanya saling bertatapan, lalu kami berpeluk sambil menangis.
Aku merasa mungkin saja ini adalah akhir dari pertemuan kami..
Ku peluk anak ku..
Dan kucium seolah kami tak akan pernah bertemu lagi..
Kulihat suamiku meracau tak jelas sambil menangisi perpisahan kami.
Anak ku si Kevin juga ikutan menangis melihat kedua orang tuanya yg menangis..
[/HIDE]
“tabahkan hatimu. Lakukan!” kataku memberi perintah kepada suamiku untuk menjalankan rencana kami …
“Ini sudah waktunya aku pergi” ucapku. Sambil memeluk suami dan anak ku..
Ya.. pergi..
Aku pergi..
Melacur…
Menemui para tentara yang sedang off tugas…
Untuk melayani hasrat seksual mereka…
Menjadi pemuas nafsu…
dan suamiku tahu, bahwa aku pergi untuk melacur!
Kutatap suami dan anak ku…
Aku berjalan mundur karena tak ingin melewatkan wajah suami dan anak ku…
Perlahan sosok mereka hilang dalam temaram senja di pojok desa, seiring dengan langkah kaki ku…